Tugas Individu Pengganti UASTEORI DAN SEJARAH DIPLOMASITulisan Tentang “Diplomasi Bilateral, Diplomasi Multilateral, Diplomasi Publik, Paradiplomasi, Perlindungan DiplomatDisusun untuk memenuhi tugas pengganti UAS mata kuliah Teori dan Sejarah Diplomasi Semester 6Disusun oleh:Ilham Akbar Fitriyadi170210150016PROGRAM STUDI HUBUNGAN INTERNASIONALFAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIKUNIVERSITAS PADJADJARANJATINANGOR2018Tulisan mengenai diplomasi ini merupakan suatu hal yang penting bagi negara untuk mewujudkan suatu diplomasi dengan hubungan luar negeri, maka disini saya akan menjelaskan terlebih dahulu mengenai sejarah atau pengertian diplomasi.
Dari sejarah diplomasi ini bahwa diplomasi berasal dari bahasa latin dan yunani yang dapat diartikan sebagai surat kepercayaan CITATION CST02 l 1057 (Kansil, 2002). Diplomasi ini juga merupakan sebuah metode atau prosedur yang diterapkan dalam manajemen negosiasi terhadap internasional. Tetapi secara sederhana bahwa diplomasi ini bisa diartikan sebagai suatu proses politik dengan entitas politik, umumya ialah negara dengan melakukan hubungan-hubungan luar negeri satu sama lain dalam lingkungan internasional CITATION Elm79 l 1057 (Plischke, 1979).Asal usul diplomasi ini dimulai sejak pada zaman kuno.
Orang China, India, Mesir, dan Mesopotamia pada saat ratusan tahun sebelum Masehi ini telah mengirimkan dan menerima utusan dari dan ke negara lain yang bertugas untuk merancang perdamaian dan berusaha menyelesaikan perselisihan. Perkembangan diplomasi pada di abad 14 atau 15 ini dimana bahwa negara-negara kecil Italia mulai mengirim utusan-utusan yang menetap di luar negeri. Praktik ini juga kemudian diikuti oleh negara-negara lain yang berdaulat dan dijadikan model standar di Eropa. Tujuan dari menetapnya utusan-utusan tersebut itu ialah supaya mereka bisa memonitor kejadian di negara lain tersebut secara terus menerus demi kepentingan negara asal.Kemudian perkembangan berikutnya ini telah terjadi karena dengan adanya kongres Wina 1815. Jadi pada saat itu para negarawan ini sadar bahwa akan perlunya mengatur suatu hubungan diplomatik di antara negara-negara eropa.
Lalu setelah terjadinya perang dunia kedua, yang terjadi pada tahun 1948 ini bahwa Komisi Hukum Perserikatan Bangsa-Bangsa membuat rancangan konvensi diplomatik yang mengatur tugas dan tanggung jawab korps diplomatik. CITATION Elm79 l 1057 (Plischke, 1979)Diplomasi BilateralDiplomasi Bilateral ini memang sangat penting bagi hubungan internasional maupun bagi negara maka dengan itu bahwa diplomasi bilateral ini sering dapat diartikan sebagai hubungan dua pihak dalam hubungan internasional yang telah mengacu kepada hubungan dua negara. Tetapi dalam sejarah diplomasi bilateral ini bahwa untuk pola diplomasi bilateral ini telah muncul pada saat sebelum berakhirnya Perang Dunia I, namun dalam praktiknya itu telah dianggap terlalu komplek sehingga dapat dampak untuk terjadinya perang itu sangat memungkinkan.
Dengan adanya pola diplomasi ini untuk menyatukan satu tujuan dan kepentingan yang sama di antara kedua aktor. Evans dan Newnham (1998) juga dapat mengatakan bahwa pola diplomasi bilateral ini merupakan suatu pola diplomasi yang dilakukan oleh kedua negara dalam hubungan internasional secara rahasia atau tertutup. Hal ini dikarenakan diplomasi yang dilakukan hanya seputar kepentingan nasional kedua negara saja, sehingga tidak dapat memungkinkan bagi negara lain untuk ikut berperan aktif dalam diplomasi ini. Diplomasi bilateral ini juga biasanya menggunakan prinsip hubungan timbal balik, jadi ketika suatu negara membutuhkan bantuan dari negara lain maka di lain hari ia juga akan memberikan sesuatu yang dibutuhkan CITATION Eva98 l 1057 (Newnham, 1998).Diplomasi Bilateral ini juga seringkali disebut sebagai pola diplomasi yang paling efektif, mengingat hanya melibatkan dua negara yang memiliki tujuan dan kepentingan yang sama. Pola ini juga dianggap memiliki fleksibilitas yang besar dan dapat memudahkan pencapaian kompromi CITATION Dje08 l 1057 (Sukawarsini, 2008).
Namun diplomasi bilateral ini juga memiliki beberapa kekurangan.